13 Januari 2010

KEMATIAN LEBIH UMUM daripada KEHIDUPAN


Death is more universal than life; everyone dies but not everyone lives. (A. Sachs)

Kematian itu sebenarnya lebih umum daripada kehidupan. Setiap orang pasti mengalami kematian tetapi tidak semua orang bisa hidup.

Pernahkah Anda mengalami, bangun tidur perasan jadi sedih yang penyebabnya adalah mimpi. Yoi..deh..situasi ini ternyata menjadi peristiwa yang aku alami.


Lalu apa hubungannya bangun tidur dengan kutipan kalimat dari A. Sachs??......Begini, sewaktu tidur tentu tubuh istirahat, Namun hasil pikiran alam bawah sadar telah menciptakan mimpi yang tidak masuk akal.


Satu moment mimpi yang aku ingat adalah bertemu dengan kerabat dekat yaitu paman dan kakek dari pihak Ayah. Padahal mereka berdua ini sudah pulang ke Rumah Pencipta-Nya sekitar 3 tahun lalu.


Dalam mimpi itu aku memberi salam juga menyapa mereka. Malah terasa begitu dekat seperti kondisi mereka berdua masih hidup di dunia.


Karena bangun tidur bukannya girang malah sedih, akhirnya ambil keputusan untuk membicarakannya dengan ibu. Ia sih, memang sudah 2 tahun (2008-2010), aku dan keluarga tidak melayat, bersih-bersih juga bawa bunga ke kuburan paman (TPU Pondok Kelapa, X Malang). Sebenarnya bukan karena jarak yang menyebabkan tidak melayat, namun karena kesibukan dan lebih parah lagi, karena tidak mau menyisihkan waktu saja … huuf.


Keputusannya “ bersama dengan orang tua, kami melayat”. Adalah kira-kira 15 menit kami duduk-duduk di pusara paman, berbincang-bincang dan tabur bunga. Setelah itu keliling lihat pekuburan lainnya. Juga tabur bunga di pusara orang-orang yang semasa hidupnya pernah kami kenal.


Kematian … Semua orang pasti mengalami yang namanya mati badan. Hanya kapan, bagaimana matinya dan dimana matinya itu adalah misteri.


Tubuh paman memang tinggal di pusara yang kami datangi hari ini, Namun jiwanya sudah pulang ke Rumah Pencipta-nya. Jadi kematian yang di katakana oleh A. Sachs?? … Kematian Jiwa “menurut pendapatku”.


Tubuh dan Jiwa hanya bisa saling berempati. Pengertiannya bila tubuh sakit belum tentu jiwanya sakit (contoh: orang batuk-batuk) dan bila jiwa sakit belum tentu tubuhnya sakit juga (contoh: orang gila).


Jadi selama tubuh masih hidup berilah motivasi untuk jiwa, supaya bangkit perduli dan mengasihi sesama.

Tidak ada komentar: